Kamis, 01 Mei 2014


Pelajara  Di Bandara
                                                                                                                                                                                                                    Ketika sore menjemput malam temen pergi ke Bandara pesawat untuk menjemput kawan yang pulang dari jakarta. sampai di bandara, teman kebingungan melihat di lokasi tak ada penghuni. satu jam duduk sendiri sambil dengar kan musik kerongkongan terasa kering dan perut sudah berbunyi.

Melirik di sudut-sudut pandangan untuk mencari sebuah toko yang bisa di singgah untuk membeli makanan. terhenti di pandangan terakhir di pojok kanan ada toko roti. menyela-nyela kocek bagian depan dan belakang hanya mendapatkan 20 ribu rupiah di kantong. dengan bertindak cepat dan rasa yakin kalo 20 ribu dapat air ama roti yang mencukupi perut.

Mbak beli roti sepuluh ribu " dengan semangat mbak mengambil roti yang sudah di bungkus." makasi mbak, ini uangnya, tak usah di kantongin lagi mbak saya duduk di depan aja." dengan penuh semangat karena roti yang di kasi sudah di tangan dan uang sudah kembali di kocek. teman langsung mencari posisi yang aman untuk duduk.

Tapi tidak enak tanpa air untuk melancarkannya. uang tinggal 10 ribu. teman kembali ke toko untuk membeli air." bang beli air satu yang keci aja. ni uangnnya ujar dari teman."  penjual langsung mengembalikan uang hanya dua ribu. bingung melihat kembalian yang tidak setimpal dengan harga di luar, teman pergi ke tempat duduk untuk menikmati roti yang di beli.

Dngan bungkusan yang lebar dan menarik, warna yang antik serta hiasan yang cantik mengirakan pikiran ini bahawa di dalam akan ada beberapa buah yang bisa menutupi bunyi perut ini. waah ternyata sepuluh ribu dapat satu roti, rasanya tak setimpal dengan semua ini. dengan uang 20 ribu cuma dapat satu roti dan sebotol gelas mineral.
jika di bandingkan di luar sana dengan 20 ribu itu udah dapat satu kotak roti dan beberapa air mineral ang ada.

Sekarang sudah memasuki waktunya  sholat iysa, jadwal penyinggahan pesawat terakhir akhirnya sampai dengan waktu yang sesuai di jadwalkan. penjemputan kepada kawan kini mendapat pelajaran hari ini.
" jika tak mau merugi maka bawalah makanan dari rumah atau beli di toko-toko sekitarmu. Jika tidak, jangan mengeluh apa yang ada."