CALOK KHAS DI NATUNA
Setiap yang lama
pasti ada perubahan , tetapi tidak pada yang satu ini. Calok sypa
yang tidak pernah mengenal makanan Tradisional yang satu ini yang merupakan
salah satu kebutuhan makanan pangan khas dari masyarakat Pulau tujuh terutama di Natuna , yang di buat dengan bahan baku udang basah yang di
awetkan kedalam botol kaca dan plastik yang tidak mempunyai ruang udara
dan Dapat di makan sebagai
cocolan/cecah makanan.
Cara membuatnya pun
mudah, yaitu mulai dengan memasukkan udang laut kecil mentah yang sudah
dibersihkan dan mencampur dengan secukup
garam, gula lalu di masukkan ke dalam sebuah tempat yang di mana tidak ada
satupun udara yang akan masuk. Selama kurang lebih dua minggu di biarkan, calok
sudah siap di pakai dengan berbagai versi yaitu bisa dengan memasaknya terlebih
dahulu dan bisa juga langsung memakannya dengan mencampurkan bawang dan cabe
kecil yang telah di iriskan.
Tapi tahukah anda sejarah nama calok makanan
khas dari Kabupaten Natuna ini. Ada beberapa versi salah satunyan yaitu dari
masyarakat singkawang kalimantan barat ini yang tinggal di pesisir laut. Konon Calok
ini di sebut dengan pengawet udang tapi karna sudah tersebar di Pulau tujuh
jadi lama ke lama, masyarakat Pulau tujuh menyebutnya dengan sebutan Calok atau Cecah
Lok yang artinya di lalap dulu.
Bermula saat seorang nelayan yang kerja
mencari udang dan jual di pasar tradisional. Saat itu udang yang di jual
kepasar sangat banyak sampai membuat penjualya kualahan karena udang yang di
jual kurang suka di masyarakat tersebut. Dari pada dia buang dan mubazir jadi
dia terpikir dari sebuah PEDEK yang terbuat dari ikan kecil yang diawetkan dari
garam lalu di masukkan ke dalam botol yang pernah dia dapatkan dari seorang
temannya.
Ide itu
membuat nelayan ini mencoba untuk memasukkan udang kedalam botol dan di biarkan selama kurang
lebih dua minggu. Ternyata hasil yang dia coba membuat masyarakat awam menjadi
suka dan ketagihan. Apa lagi di makan dengan daun ubi dan nasi. Menurut
warga yang pernah belanja Calok di
deretan pasar tanjungpinang “ aromanya
seperti belacan dan kalo di coba ransanya enak dan pas di lidah”. Jadi,
silahkan anda mencoba dan cari tahu apa rasanya makanan khas Negeri
Melayu ini yang satu ini.
Kini makanan ini
sudah bisa kita dapatkan di pasar tradisional yang terletak tak jauh di toko-toko deretan pasar tanjungpinang. Harganya pun
okonomis cukup mengeluarkan uang dua puluh ribu pasti akan ada
kembaliannya.