Sabtu, 11 Mei 2013



PENDAKIAN MALAM HARI DI GUNUNG BINTAN OLEH
 MAPALA 03
Sebuah Komunitas yang memiliki Motto Kesadaran yang utama, Keimanan yang membara dan keramahan yang selalu terjaga dan menamakan dirinya sebagai Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 03 kota tanjungpinang telah sukses melaksanakan hiking di gunung Bintan pada Kamis, 9 Mei 2013. Hiking di Gunung bintan bagi sebagian kalangan adalah hal yang biasa, akan tetapi Mapala tersebut mampu mengubahnya menjadi luar biasa dengan mulai mendaki pada malam hari tepat pada pukul 22.00 Wib, terlebih para pendaki di dominasi oleh pendatang dan pertama kalinya mendaiki gunung Bintan.  
Memang pernah dilakukan pendakian pada malam hari, tapi itu sudah sangat lama dan dilakukan oleh orang yang datang dari luar kota dan ini menjadi hal baru kembali melakukan pendakian pada malam hari, karena memang resiko dan tantangan itu jauh lebih besar, kamipun tak dapat bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tapi tidak apa jika masih ingin melanjutkan pendakian.  “ujar warga setempat sejenak sebelum pendakian dimulai”.
Bukanlah sebuah kesombongan jika kami ingin mendakinya pada malam hari, justru ini adalah pembuktian bagi kami dan masyarakat bahwa alam itu bersahabat dengan kita jika kita mencintainya, dengan ini kebesaran akan ciptaan-Nya lebih terasa bahwa kita hanyalah insan yang kecil dan tak pantas memiliki sedikitpun kesombongan, ini akan terasa saat dimana kita akan masuk dilangkah pertama pendakian, saat dimana kita benar-benar menyerahkan diri pada Tuhan. Dengan keyakinan yang besar bahwa Tuhan selalu menemani kami dan dengan niat tulus mencintai alam yang menjadi sahabat kami dengan tetap bertahan pada Spirit Mapala untuk “Tidak meninggalkan apapun kecuali jejak, tidak mengambil apapun kecuali foto dan tidak membunnuh apapun kecuali waktu” serta bakti sosial pembersihan sampah di gunung Bintan membuat kami yakin untuk tetap melakukan pendakian ini, mati  bagi kami adalah hal yang pasti dan tak dapat dihindari dan memang orang-orang seperti kita harusnya tidak pantas mati di tempat tidur, akan menjadi sebuah kebangggan mati dalam sebuah perjuangan. “ujar Zefri Idham, Ketua Mapala 03 yang menurut rekannya cukup memiliki pengalaman di beberapa tempat diluar kota dengan pendakian malam hari"
Ini adalah sebuah hal yang menjadi pelajaran besar buat masyarakat bahwa alam memberikan segala yang kita inginkan, alam menjadi nafas kita dan alam menjadi sumber kehidupan bagi kita. Tidak banyak yang mau mencintai alam akan tetapi sangat banyak yang ingin merusaknya. Tidak sedikit mitos-mitos peninggalan sejarah kita dengar di Kepulauan Riau yang membuat alam seolah menjadi sangat mengerikan, alam menjadi hal yang buas dan alam menjadi sangat tidak bersahabat kepada manusia, akan tetapi  Mapala 03  membuktikan bahwa tidak ada apapun yang mengganggu jika kita melestarikannya, mulai mencintainya serta jika kita terus berfikir positif tentang apapun. Membuat kita sedikit teringat perkataan tokoh dunia, salah satu Bapak pandu Dunia Hendri Dunant,’’ yang mengatakan bahwa calon pemimpin bangsa tidak akan habis jika pemudanya masih mencintai alam.’’
Kekecewaan besar juga terjadi pada tim pendakian saat matahari telah terbit, saat semua terlihat seperti yang kami kutip dari perkataan salah seorang dari tim, Abdul Rauf Rahim yag sudah banyak malang melintang di dunia Kepanduan, bahwa telah banyak terjadi pengerusakan kealamian alam di Gunung Bintan, mencorat-coret pepohonan dan meninggalkan sampah bertebaran adalah salah satu bentuk pengerusakan alam, kami sangat tidak menyukai siapapun yang tidak ingin menjaganya, ini adalah rumah kami, ini adalah tempat dimana kami mengerti akan hidup.Tidak ada yang boleh mencederainya jika tidak dalam keadaan survival (penyelamatan diri) bahkan tikus pun akan kami beri makan karena berkat tikus pula keseimbangan alam akan terjaga. Hal terpenting yang harus dimiliki oleh siapapun yang ingin menikmati anugrah Tuhan bukan bagaimana kita melihatnya, bukan bagaimana kita berani untuknya, kuat, hebat dll, akan tetapi bagimana kita mampu dan berani untuk mencintai alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar