DARAH MEMBUAT WARGA MENJADI RISIH
Jelang delapan
hari kerjadian korban perampokan sekaligus pembunuhan leti di Toko Rezeki Jaya
di Jalan Hang Lekir Nomor 18 Batu Sepuluh.
Telihat
suasana kembali aman seperti semula dan Bekas darah yang ada beserta kapur yang
menandai tempat kejadian korban terbaring di tempat lokasi, masih belum di
bersihkan terlihat lalat-lalat yang menggerumuni darah tersebut.
“ Rasa risih
dan geli akan darah yang masi terlihat beserta lalat yang setiap hari
menghampiri,” ujar dari beberapa warga yang tidak mau di sebut namanya. Ke
jadian itu membuat warga menjadi resah dan gelisah seakan-akan teroma dan
mengingat kembali tentang realita yang terjadi kepada leti.
Ketika Herdi selaku adik kandungnya datang di
tempat lokasi itu dengan kakak iparnya yaitu Johan beberapa warga datang menghampiri
,menanyai kapan Darah itu akan di bersihkan dan bagaimana keadaannya leti
disana,rasa kehawatiran masyarakat kepada leti yang sering menjadi langganan di
toko sangat mendalam serta penggalanaan
dana yang beredar di berbagai media . Herdi pun bercerita tentang ke adaan leti
yang sebenarnya di sana.
“Darah ini
akan saya bersihkan setelah garis polisi dan leti sekarang sudah baik-baik saja,
semenjak di rawat di Rumah Sakit Singapura kami beruntung dia sudah bisa
bergerak sedikit demi sedikit walaupun bagian kaki, lutut dan leher sulit untuk di gerakkan , tentang penggalanan
dana $ 80.000 (Rp 600 juta) untuk operasi semua itu, dari keluarga kami memang
tidak ada meminta itu semua , dana untuk berobat sebenarnya masi cukup untuk
mengobati dia, tapi kalau ada yang mau membatu abang saya juga tidak apa-apa,
kami malah berterima kasih,” ujarnya Herdi.
Ketika hardi ingin langsung ke tempat pak RT.Jahidin
Yang berada di jalan Gg,mawar,1 RT 1/RW III M,Busri,s rumah RT .02,RW.III Kampung bangun bejo,
ternyata pak RT lagi sedang tidak ada
dirumah. Leti bersama johan langsung ingin pulang,dia mengatakan ,’’malam ini saja kita ketemu pak
Rt bersama-sama dengan Dapit,’’ tutupnya Herdy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar