Minggu, 23 November 2014

     KEBERSAMAAN DALAM ASRAMA.

    Tok tok..terdengar suara orang mengetok pintu dengan tanpa bersuara. Aku masih terpejam pada pukul 11.34 siang ketika itu rasa dari beban pikiranku sangat berat sekali untuk membukakan pintu kamar. Ketokan itu terus terdengar sehinga aku bangun dan membukakn pintu. Alamak masih berlomba tidur kalian, ayoo bangun nanti kita sama-sama makan siang dengan kawan-kawan asrama. Aku langsung tak bersuara dan keluar dari kamar menuju kamar mandi yang ada di belakang. Terlihat dua orang remaja bernama Husen dan Wawan sedang memasak ikan asin sambel merah. 

   Aromanya sangat harum di hirup terlihat sambel yang mengebul-ngebul membuat aku tak sabar untuk mencicipinya. Setelah selesai memasak aku melihat di sebelah kamar yang berhadapan dengan kamar ku ada teman-teman yang berkumpul sambil menonton film 5 cm. Film itu membuat terharu, ada yang mengeluarkan sedikit air mata, ada yang tertawa dan matanya berubah seperti cermin di air, dan ada yang terdiam tak bersuara. Masing-masing dari mereka terlihat kepada aku di saat teman-teman seperjuangan di organisasi IMM. Dalam perjalanan IMM ini teman-teman yang membuat aku seperti orang asing, acuh tak acuh, egois dan sebagainya kini telah menjadi seperti saudara sendiri. Rasa sakit, senang, susah dan sulit kami lalui bersama.

   Masakan kini telah di hidangkan ke ruangan tengah tanpa beralaskan karpet atau tikar dan sebagainya. Maklum anak asrama jadi apa yang ada dan itu lah yang di hargai atau mengerti.. . Film di hentikan sejenak dan nasi dari masing-masing kamar di keluarkan dari kamar sendiri begitu juga dengan piring,gelas, dan sendok.. terasa sekali perasaan situasi ini sangat erat seperti abang dan adik. Hmm semoga kekerabatan di asrama putra HMKN ini selalu ada di setiap harinya. Kini aku bergegas mengambil nasi dua sendok besar beserta lauk ikan asin sambel merah di hadapan ku. 

Tak terlewatkan lagi kecap lemak dari Natuna dan hanya ada di Natuna yang di kirim lewat kapal Pontianak. Kecap ini tentu membuatku semakin selera lagi untuk menyantapnya.


   Tak terasa dalam makan bersama ini walaupun lauk hanya ikan dan terasa asin tapi habis juga. Semua ini karna kebersamaan membuat kondisi menjadi selera makan hidup. Nasi sudah habis semua termasuk lauk ikan di depan tersita lalu licin di kebas. Piring di cuci masing-masing, gelas di simpan ke tempatnya termasuk tempat nasi juga. Semua yang ada di depan bersih dengan secepatnya. Tak ada satu pun tersisa nasi di lantai.. yang lain kembali ke kamar untuk melanjutkan nonton 5 cm. termasuk juga didiriku juga ikut bergabung dan ingin merasakan aura bersama nonton film ini. Kembali mengingatkan aku dalam memori ingatan masa lalu. Ketika itu kedua senior ingin sekali membuat kami berempat untuk merasakan arti sahabat yang sebenarnya. Tetapi sia-sia juga malah setelah menonton cerita itu belum ada rasa arti sahabat. Malahan arti itu muncul ketika tidak dalam situasi seperti film 5 cm.